Kankemenag Aceh Utara Adakan Buka Puasa Bersama

kuasyamtalirabayu.co.cc, LHOKSEUMAWE | Kantor Kementerian Agama  Kabupaten Aceh Utara pada Rabu (01/08/2012) pukul 17.15 WIB, mengadakan Silaturrahmi dan Buka Puasa Bersama di pelataran parkir kantor tersebut. Kegiatan yang diikuti oleh 300 undangan dari unsur Pegawai Kankemenag, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Penyuluh Agama, dan Pengawas Madrasah serta Darmawanita ini telah menjadi agenda rutin setiap tahunnya di Kankemenag Aceh Utara.  

Kegiatan Silaturrahmi dan buka puasa bersama ini diisi dengan beberapa kegiatan, diantaranya Taushiyah dari Kepala Kankemenag Aceh Utara, Penyaluran Santunan untuk 50 anak yatim yang berasal dari 27 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara, serta buka puasa bersama.

Ketua panitia, H. Marwan Kamaruddin, S.Ag dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat terutama untuk mempererat silaturrahmi antara pegawai Kankemenag, Kepala KUA, Kepala Madrasah, Penyuluh Agama, Pengawas,  serta Darmawanita yang semuanya akan bermuara pada sinergitas dalam bekerja dan produktifitas hasil kerja dalam lingkungan Kankemenag Aceh Utara.

Sementara itu, Drs. H. Zulkifli Idris, M.Pd, Kepala Kankemenag Aceh Utara dalam sambutannya menyampaikan bahwa inti dari kegiatan buka bersama ini adalah silaturrahmi, meskipun kegiatan kali ini lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya, namun tentunya tidak mengurangi nilai silaturrahminya. “Selain itu dalam kegiatan ini, kita juga meyalurkan santunan kepada  50 anak yatim, yang dananya bersumber dari dana infaq dari seluruh pegawai dalam lingkungan Kankemenag Aceh Utara” tambahnya. [rdk]

Kakankemenag : Jangan Mengharap Surga di Depan Ka'bah

kuasyamtalirabayu.co.cc, LHOKSEUMAWE | Janganlah mengharapkan surga di depan ka’bah dan janganlah mengarapkan surga di dalam mesjid. Tapi surga ada di rumahnya anak-anak yatim dan fakir miskin. Hal tersebut disampaikan oleh Drs. H. Zulkifli Idris, M.Pd, Kankemenag Aceh Utara dalam taushiyah singkatnya dalam acara Silaturrahmi dan Buka Puasa Bersama di Kantor Kemenag Aceh Utara, Rabu (01/08/2012)

Dikatakan, Dalam beragama kita cenderung hanya mementingkan kesalehan pribadi dibandingkan kesalehan sosial, kita merasa sudah puas beragama ketika telah melaksanakan Shalat 5 waktu secara berjamaah, atau kita merasa puas bila sudah berhaji dan umrah berkali-kali. Namun kita lupa bahwa selain kesalehan secara pribadi, ada juga kesalehan sosial yg juga penting.

“Banyak orang yang merasa tahu bagaimana kondisi fakir miskin dan anak-anak yatim, tapi hanya sedikit yang tahu merasa kondisi fakir miskin dan anak-anak yatim tersebut. Oleh karenanya salah satu hikmah puasa adalah agar kita dapat merasakan yang dirasakan oleh orang-orang miskin. Puasa hendaknya jangan hanya mengutamakan inputnya saja, akan tetapi harus ada outputnya  berupa perubahan sikap setelah puasa” tambahnya. [rdk]

Hingga Hari ke-10 Ramadhan, Belum Ada Pernikahan di KUA Sayamtalira Bayu

kuasyamtalirabayu.co.cc, BAYU | Selama Bulan Ramadhan 1433 H, kegiatan di Kantor Urusan Agama Kecamatan Syamtalira Bayu relatif sepi. Bahkan hingga Ramadhan ke-10, Senin (30/07/2012), belum ada satu pun peristiwa Nikah yang dilaksanakan.

Menurut amatan tim kuasyamtalirabayu.co.cc, masyarakat yang datang ke KUA Kecamatan Syamtalira Bayu selama Bulan Ramadhan 1433 H sangat sedikit, jauh menurun dibandingkan dengan hari-hari lain sebelum Ramadhan. Mereka yang datang pun, keperluannya untuk hal-hal lain selain pendaftaran nikah, seperti membuat surat keterangan dan penyelesaian perselisihan keluarga.

"Kondisi seperti ini mungkin akan terus berlanjut hingga akhir Ramadhan, karena memang kebiasaannya pasangan yang akan menikah menghindari menikah di Bulan Ramadhan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Biasanya setelah Ramadhan, yakni pada bulan Syawal nanti baru terjadi peningkatan jumlah peristiwa nikah" ujar Teuku Erdika Usiandra, SS, Kepala KUA Kecamatan Syamtalira Bayu.

Bunda Hafnizar: Komunikasi Antara Suami Istri Penting Untuk Menjaga Keutuhan Keluarga

Biaya hidup yang tinggi dan tuntutan pekerjaan sering meyibukkan PNS, tidak terkecuali di Kemnterian Agama. Kesibukan tersebut seringkali menguras waktu dan perhatian, baik bagi laki-laki dan perempuan, sehingga kurang berkomunikasi dengan pasangan masing-masing di rumah. Demikian ungkap Hj. Hafnizar, salah seorang penggiat pendidikan dan pemerhati masalah keluarga.

“Seringkali kemudian yang laki-laki tertarik dengan perempuan lain, atau sebaliknya yang perempuan jatuh hati pada laki-laki lain, jika komunikasi dalam keluarga tidak berkembang, bisa jadi rumah tangga PNS tersebut sudah diambang kehancuran,” ungkap Istri Ketua MPU Aceh ini yang kerap dipanggil Bunda, karena Drs. H. Ghazali Mohd. Syam suaminya pernah menjadi Kakanwil di Kementerian Agama Aceh.

“Jadi, sesibuk dan selelah apapun, komunikasi yang mesra harus sesering mungkin dibangun antara suami istri, supaya keutuhan rumah tangga tetap terjaga,” lanjut Bunda Hafnizar kepada sejumlah staf Subbag Hukmas di sela-sela kunjungannya ke Kanwil Kementerian Provinsi Aceh, rabu (25/7).

“Juga dengan anak-anak, bukankah sebagian pegawau menitip anak-anaknya di tempat penitipan karena sibuk bekerja, maka hari-hari libur harus maksimal digunakan untuk bersama anak-anak di rumah,” lanjut Ibu yang selah seorang putranya menjadi syahid dalam peristiwa tsunami 7 tahun yang lalu.
Sumber : aceh.kemenag.com

Di Bireuen, Masyarakat Temukan Buku Pemurtadan

Sebagaimana dilansir harian Serambi Indonesia (25/7) pada halaman 13 bahwa di Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, pada senin (23/7) sejumlah warga menemukan buku-buku yang mencurigakan di pinggiran jalan raya berserakan, khususnya di kawasan yang jauh dari perumahan. Karena takut dibaca oleh anak-anak, maka buku-buku tersebut dibakar.
Sementara, beberapa eksemplar diserahkan masyarakat kepada Kantor Urusan Agama (KUA) Simpang Mamplam, Camat, Danramil dan Pos Polisi Simpang Mamplam pada selasa (24/7).
Menurut amatan Serambi, buku-buku tersebut antara lain berjudul “Cara Sehat Menuju Syurga,” “Ketika Nafiri Berkumandang,” “Bacaan Sehat Untuk Ummat Pencari Syurga,” “Jangan Aku Tertipu Tuhanku,” “Satu Raja diantara Segala Raja,” dan “Adam Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan,” yang berbentuk komik dialog antara seorang anak dengan ayahnya.
Sampul buku warna kuning, hijau muda dengan gambar salib di bagian depan. Dari beberapa buku tersebut tampak sebagai hasil foto kopi dan tidak ada nama penerbit.
Merujuk judul-judul buku tersebut, tidak jauh berbeda dengan buku-buku yang sempat dilaporkan ke Kanwil Kementerian Agama Aceh terkait dengan gerakan emurtadan pasca Tsunami dan Millata Abraham setahun yang lalu.
“Kita sangat menyangkan masih ada pihak-pihak yang secara tidak fair merusak ketentraman hidup beragama di Aceh, terlebib berupaya secara sembunyi-sembunyi untuk merusak keyakinan masyarakat yang sudah beragama,” Kata Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Ibnu Sa’dan.
“Padahal beberapa waktu yang lalu masyarakat di Neuheun Aceh besar menangkap basah dua orang misionaris yang berdakwah door to door dan berusaha merubah keyakinan masyarakat muslim, sekarang sudah muncul lagi motif-motif baru yang bisa saja menyasar anak-anak yang belum matang cara berpikirnya,” Sesal Ibnu Sa’dan.
“Kami berharap aparat hukum bisa memproses kasus ini dan menindak pelakunya sehingga menjadi jera,” kata Ibnu. “Kita khawatir, tampa adanya tindakan hukum yang tepat, akan terjadi konflik sosial di mana sebagian masyarakat akan melaksanakan hukum jalanan karena menilai pemerintah tidak perduli, sebagaimana kasus dukun santet beberapa waktu lalu juga terjadi di Bireuen.” Demikian harapan Kakanwil Kemenag Aceh dalam menjaga kerukunan dan keteriban beragama di Aceh.
Sumber: aceh.kemenag.go.id

Jam Kerja Selama Ramadhan Menyesuaikan dengan Edaran Pemda

Ditanya perihal jam kerja selama ramadhan di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh da Kabupaten / Kota, Kasubbag Kepegawaian dan Ortala, Drs. Hanafiah Ibrahim menjelaskan bahwa sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, jam kerja selama ramadhan mempedomani edaran dari Pemerintah Daerah setempat.

“Untuk Kanwil Provinsi Aceh, kita masih menunggu edaran dari Gubernur Aceh, sementara di Kabupaten/Kota, silakan memedomani edaran yang dikeluarkan oleh masing-masing Bupati dan Walikota setempat,” jelas Hanafiah.

“Bila sampai hari jum’at belum ada edaran resmi dari Pemda Aceh, maka Kakanwil akan mengambil kebijakan dengan mempedomani jadwal kerja selama ramadhan tahun sebelumnya,” lanjut Hanafiah.
Menurutnya, jam kerja ini sangat penting untuk mengukur kinerja dan kehadiran pegawai selama ramadhan. “Meskipun terjadi pergeseran waktu kerja, kita minta pegawai tetap disiplin, absen finger print juga akan disesuaikan dengan jadwal kerja ramadhan, ini penting bagi pertanggungjawaban administrasi dan dasar pembayaran uang makan,” kata mantan Kasubbag Keuangan dan IKN ini.

Apel Pagi tetap Ada selama Ramadhan
Ditanya terkait dengan program pembinaan pegawai selama ramadhan kali ini, Hanafiah menjelaskan bahwa sebagaimana biasanya Apel pagi setiap senin tetap berlaku sesuai jadwal baru, juga dengan pembinaan pegawai di awal dan akhir bulan.

“Yang ditiadakan hanya senam pagi, bahkan setiap hari selama ramadhan, para pegawai di lingkungan Kanwil wajib mengikuti pengajian ramadhan yang akan diisi oleh para Da’i dan narasumber yang telah dijadwalkan jauh-jauh hari,” jelasnya panjang lebar.

Akhirnya kita berharap supaya di bulan ramadhan yang penuh berkah ini, dapat meningkatkan kesalehan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui kerja kita dalam melayani masyarakat secara ikhlas dan benar

Kankemenag Aceh Utara Laksanakan Sosialisasi SOP dan Anjab

kuasyamtalirabayu.co.cc, LHOKSEUMAWE | Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara pada selasa (17/07/2012) melaksanakan Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Anjab bagi pegawai instansi tersebut. Kegiatan yang berlangsung selama 1 hari ini dibagi kepada 2 sesi. Sesi pertama diikuti oleh pegawai Seksi Mapenda dan Madrasah dan sesi kedua diikuti oleh pegawai KUA dan Kementerian Agama dalam Kabupaten Aceh Utara.

Mukhlis, MA, salah seorang pemateri dalam sosialisasi ini mengatakan melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan seluruh unit kerja dalam wilayah Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara dapat menyusun Standar Operasional Prosedur di unit kerja masing-masing sesuai dengan KMA nomor 168 Tahun 2010 tentang penyusunan SOP. 
 
Menurut amatan kuasyamtalirabayu.co.cc, pada sesi kedua pelaksanaan sosialisasi yang diikuti oleh  30 peserta dari unsur KUA dan beberapa seksi di lingkungan Kankemenag Aceh Utara ini, berlangsung sangat interaktif dan lebih banyak diisi dengan praktik dibawah pengawasan 2 orang petugas yang sebelumnya juga telah mengikuti kegiatan serupa di Banda Aceh.

Sementara itu, Kasubbag TU Kankemenag Aceh Utara, H. Asnawi, S.Ag, pada saat penutupan kegiatan sosialisasi ini mengharapkan agar kegiatan ini bukan hanya formalitas, akan tetapi apa yang dipelajari dalam kegiatan tersebut dapat dilaksanakan di tempat tugas masing-masing.

"Kita berharap sosialisasi SOP ini tidak hanya sekedar formalitas, akan tetapi hendaknya disosialisasikan kembali di unit kerja masing-masing, sehingga SOP yang telah disusun nantinya menjadi prosedur standar dalam pelaksanaan tugas di unit masing-masing" ungkapnya.  [rdk]